Sinergi Lazismu Surabaya dan PDM Kota Surabaya dalam Kajian Ahad Pagi: Dakwah Berkemajuan, Filantropi, dan Regenerasi Kader Muhammadiyah

suasana pengajian ahad pagi di kendangsari

Share :

Donasi Sekarang

Zakat Penghasilan

Lazismu Surabaya

Zakat penghasilan atau zakat usaha dikenakan pada penghasilan atau pendapatan yang diperoleh dari usaha, bisnis, atau profesi.

Lazismusurabaya.org – Ahad (1/11/2025) pagi yang cerah di Masjid Muhammadiyah Al-Kahfi, Jalan Kendangsari, Surabaya, menjadi saksi semangat warga persyarikatan yang membara. Ratusan jamaah dari berbagai ranting Muhammadiyah se-Kota Surabaya memadati halaman masjid untuk mengikuti Kajian Ahad Pagi yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya, dengan dukungan penuh dari Lazismu Surabaya.

Kegiatan ini menghadirkan M. Izzul Muslimin, S.IP., Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2022–2027, sebagai pemateri utama. Dalam kajiannya, Izzul mengajak jamaah untuk meneladani kembali semangat pembaruan dan keberanian berpikir KH Ahmad Dahlan, sang pendiri Muhammadiyah.

“KH Ahmad Dahlan bukan hanya seorang ulama, tapi juga ahli ilmu bumi dan falak. Beliau berani mendialogkan arah kiblat kepada Sultan Yogyakarta dengan dasar ilmu pengetahuan. Dari situ kita belajar, dakwah itu harus ilmiah, argumentatif, dan membawa manfaat bagi umat,” ujarnya.

Izzul menekankan bahwa pendidikan adalah denyut utama dakwah Muhammadiyah sejak awal berdirinya.

“Sekolah Muhammadiyah bahkan lahir sebelum organisasinya resmi berdiri pada 1912. Itu bukti bahwa dakwah Muhammadiyah adalah dakwah yang memajukan umat lewat pendidikan,” lanjutnya.

Dalam penjelasannya, Izzul juga menyoroti tantangan baru dakwah di era digital. Menurutnya, kehadiran teknologi informasi tidak boleh dipandang sebagai ancaman, melainkan peluang dakwah baru.

“Muhammadiyah harus hadir di ruang digital dengan cara yang santun, cerdas, dan mencerahkan. Dakwah bukan untuk berdebat, tapi untuk menebar manfaat,” tegasnya.

Selain berbicara soal digitalisasi, Izzul juga menekankan pentingnya regenerasi kader Muhammadiyah, meneladani sosok KH Mas Mansyur, tokoh muda asal Surabaya yang dipercaya menjadi Ketua Muhammadiyah di usia belia.

“Gerakan pembaruan tidak akan hidup tanpa generasi muda. Ranting dan cabang harus menjadi ruang kaderisasi yang nyata,” ujarnya.

Sementara itu, Drs. Hamri, M.Pd.I., Wakil Ketua PDM Kota Surabaya, dalam sambutannya menyinggung pentingnya menjaga ketenangan dan kebesaran jiwa dalam menghadapi dinamika sosial yang sempat terjadi pada Agustus 2025 lalu.

“Muhammadiyah Surabaya menegaskan diri sebagai pelopor dakwah yang menyejukkan. Kita tidak mudah terpancing isu atau provokasi. Prinsip kita jelas: dakwah yang membawa ketenangan dan keteladanan,” tegas Hamri.

Kegiatan tabligh seperti Kajian Ahad Pagi ini merupakan bagian dari gerak dakwah struktural dan kultural Muhammadiyah, sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Muhammadiyah Pasal 3, yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Kegiatan dakwah dan penguatan keumatan ini juga memiliki dasar hukum dan legitimasi yang jelas. Selain berlandaskan AD/ART Muhammadiyah, kegiatan tersebut sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014, yang menegaskan peran lembaga zakat seperti Lazismu dalam mendukung kegiatan sosial, pendidikan, dan keagamaan. Hal ini memperkuat posisi Lazismu sebagai bagian integral dari gerakan dakwah Muhammadiyah yang berdimensi luas: spiritual, sosial, dan ekonomi.

Ketua Lazismu Surabaya, H. Faisal Haqqi, SE, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa sinergi antara dakwah dan filantropi adalah kekuatan utama gerakan Muhammadiyah di Surabaya.

“Lazismu tidak hanya mengelola zakat, infak, dan sedekah, tapi juga ikut menguatkan dakwah. Kajian Ahad seperti ini penting karena menyatukan spiritualitas dan kepedulian sosial. Dakwah tidak cukup hanya dengan ceramah, tapi juga harus hadir lewat kerja nyata untuk umat,” jelas Faisal.

Ia menegaskan bahwa dukungan Lazismu terhadap kegiatan PDM Surabaya merupakan bentuk nyata dari kolaborasi kelembagaan yang berorientasi pada kemaslahatan umat dan keberlanjutan dakwah berkemajuan.

Kajian Ahad Pagi di Masjid Muhammadiyah Al-Kahfi Kendangsari Surabaya ini menjadi bukti bahwa semangat dakwah Muhammadiyah terus hidup. Dakwah yang berlandaskan ilmu, diperkuat oleh filantropi, dan digerakkan oleh kader muda yang berjiwa sosial, menjadi fondasi bagi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. ( Ysf )

Berita Lainnya

Lazismusurabaya.org – Ada nuansa berbeda dalam pembukaan Fun Walk Milad Muhammadiyah ke-113 di Grand Lagoon Avenue, Ahad (30/11/2025). Di tengah suasana modern...

Lazismusurabaya.org – Awan mendung yang sempat menggelayuti langit Surabaya akhir pekan lalu tak mampu membendung gelombang semangat ribuan warga yang memadati kawasan...

Lazismusurabaya.org – Suasana sinergi terasa di Gedung Kemanusiaan Lazismu Surabaya, yang berlokasi di Jln. Ahmad Jaiz, pada Rabu (12/11/2025). Kantor Layanan Lazismu...