Tunaikan Zakat Anda Sekarang

Zakat Mal (Harta)

Lazismu Surabaya

Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak bertentangan dengan ketentuan agama.

Surabaya Lampaui Target Qurban Kemasan, Distribusi Daging Menyasar Penerima Tepat Sasaran

Share:

SURABAYA — Lazismu se-Jawa Timur kembali mencatatkan capaian menggembirakan dalam program Qurban Kemasan 1446 H/2025 M. Dari target total Rp6,46 miliar, hingga 9 Juni 2025, telah terkumpul dana sebesar Rp5,48 miliar atau setara 84,80 persen dari sasaran.

Kota Surabaya menjadi salah satu daerah dengan performa terbaik. Dengan target Rp337 juta, Lazismu Surabaya berhasil menghimpun dana sebesar Rp357 juta lebih. Pencapaian tersebut menempatkan Surabaya di posisi ke Tiga tertinggi se-Jatim dengan capaian 105,7 persen.

Ketua Lazismu Surabaya, Faisal Haqqi, S.E., mengatakan keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi berbagai elemen Muhammadiyah di tingkat akar rumput.

“Alhamdulillah, pencapaian ini membuktikan kepercayaan masyarakat terhadap Lazismu terus tumbuh. Kami bekerja bersama PCM, PRM, takmir masjid, dan para relawan, sehingga hasilnya lebih optimal,” ujarnya.

Program Qurban Kemasan yang dikelola Lazismu dikemas dalam bentuk makanan olahan seperti rendang dan bakso. Surabaya menyumbang sebanyak 6.244 kaleng, terdiri dari Rendangmu Rp332,5 juta dan Baksomu Rp24,5 juta.

Alternatif Qurban Modern yang Efisien dan Tahan Lama

Program qurban olahan menjadi alternatif solutif bagi distribusi daging hewan kurban. Tidak seperti qurban konvensional yang dagingnya mudah basi dan sulit menjangkau daerah terpencil, qurban kemasan lebih tahan lama, mudah didistribusikan, dan dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang.

Data dari Badan Pangan Nasional tahun 2023 menyebutkan, akses terhadap protein hewani di Indonesia masih timpang, khususnya di wilayah Timur dan kawasan 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan). Dengan qurban kemasan, distribusi bisa menyasar daerah-daerah rawan pangan yang sulit dijangkau.

Sekretaris Lazismu Surabaya, Achmad Rosidi, S.H.I., menambahkan bahwa selain efisien, qurban kemasan juga memberi kesan bermartabat bagi penerima.

“Kita ingin memastikan, penerima manfaat tidak hanya mendapat daging, tapi juga merasakan penghormatan dalam bentuk olahan makanan yang layak dan higienis,” tegas Rosidi.

Distribusi Daging Sapi: Menyentuh Akar Komunitas

Selain program kemasan, Lazismu Surabaya juga menyiapkan distribusi daging sapi kurban dari lima pihak, yakni Wali Kota Surabaya, Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak, Partai Gerindra, dan masyarakat umum.

Dalam simulasi distribusi, sebanyak 580 penerima manfaat terdata akan menerima daging. Mereka berasal dari kalangan internal persyarikatan seperti PDM, PDA, Ortom, staf Lazismu, hingga komunitas eksternal seperti penyandang disabilitas, TK ABA, hingga pondok pesantren.

Berikut rincian kebutuhan kantong daging:

Ukuran Kantong | Jumlah Kantong | Total Daging (kg)

5 kg                                        7                                   35
3 kg                                      27                                  81
2 kg                                     92                                184
1 kg                                     52                                  52
0,5 kg                            1.196                               598
Total                            1.374                               950

Distribusi ini mencakup bagian tulang dan jeroan yang dikemas secara khusus, masing-masing per satu kantong isi 1 kg. Hal ini dilakukan agar pembagian lebih adil dan bisa menjangkau lebih banyak penerima.

Memastikan Tidak Ada yang Tertinggal

Yang menarik, dalam daftar pengajuan penerima manfaat, terdapat nama-nama yang mencerminkan komitmen Lazismu untuk menjangkau kelompok rentan. Misalnya, Perkumpulan Penyandang Disabilitas, Ponpes Al-Furqon, dan bahkan komunitas sekitar Pusat Dakwah Muhammadiyah Surabaya.

“Kami ingin qurban ini benar-benar dirasakan mereka yang membutuhkan. Mulai dari struktur Muhammadiyah hingga masyarakat sekitar,” ungkap Rosidi.

Program ini juga menjadi bentuk dakwah sosial yang menjembatani semangat pengorbanan Iduladha dengan penguatan solidaritas kemanusiaan. Model ini selaras dengan riset Dompet Dhuafa tahun 2022 yang menunjukkan bahwa qurban olahan memiliki efektivitas tinggi dalam menjangkau wilayah rawan gizi dan minim infrastruktur.

 

Dari Surabaya untuk Indonesia

Capaian Surabaya dalam qurban kemasan membuktikan bahwa inovasi dalam ibadah kurban bukan hanya mungkin, tapi juga penting. Dengan pengelolaan yang profesional, pendistribusian yang tepat sasaran, serta pendekatan yang ramah terhadap mustahik, program ini menjadi model filantropi Islam yang adaptif dan berdampak luas. (Ysf)

Catatan Redaksi
Data artikel ini bersumber dari Laporan Resmi Lazismu Jatim per 9 Juni 2025 dan Simulasi Distribusi Daging Kurban Lazismu Surabaya. Dilengkapi dengan referensi dari Badan Pangan Nasional (2023), Dompet Dhuafa (2022), dan data internal Lazismu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *