Lazismusurabaya.org — Lazismu Surabaya kembali membuktikan kiprahnya sebagai garda terdepan filantropi Islam di Indonesia. Pada momentum Iduladha 1446 H/2025 M, Lazismu berhasil menghimpun dan menyalurkan dana Qurban dengan total mencapai Rp 2.484.125.000, mencakup program Qurban Konvensional dan Qurban Kemasan.
Perolehan tersebut terbagi atas:
- Rp 2,12 miliar dari Qurban Konvensional (penyembelihan langsung),
- Rp 363,5 juta dari Qurban Kemasan (RendangMu, KornetMu, BaksoMu),
- Ditambah Rp 373 juta dana transfer ke Lazismu Wilayah untuk pengolahan Qurban Kemasan lanjutan.
Ketua Lazismu Surabaya, Faisal Haqqi, S.E., mengungkapkan bahwa capaian ini bukan hanya angka, tetapi representasi nyata dari kepercayaan umat terhadap tata kelola filantropi yang transparan dan profesional.
“Capaian ini adalah buah dari kolaborasi solid antara Lazismu, PDM, takmir masjid, serta para donatur. Kami tidak hanya menyembelih hewan, tetapi juga menyebarkan nilai keberkahan dan keadilan sosial,” ujarnya.
Penyembelihan hewan qurban dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Surabaya, menghasilkan ribuan kantong daging, jeroan, tulang, dan produk olahan lainnya yang didistribusikan kepada para shohibul qurban dan mustahik. Dengan pemrosesan modern, kualitas kebersihan dan efisiensi distribusi dapat dijaga.
Dalam pelaksanaannya, Lazismu tetap menjaga prinsip efisiensi. Dari anggaran operasional sebesar Rp 25,11 juta, hanya Rp 21,39 juta yang terealisasi—menunjukkan manajemen biaya yang disiplin dan akuntabel.
Sekretaris Lazismu Surabaya, Achmad Rosidi, S.H.I., menegaskan bahwa program qurban ini juga menjadi bagian dari strategi dakwah dan pembangunan sosial jangka panjang.
“Kami ingin memastikan bahwa qurban tidak hanya menjadi ibadah seremonial, tetapi juga solusi ketahanan pangan dan kedaulatan umat. Inilah esensi Qurban Berkemajuan,” tegasnya.
Pernyataan Rosidi bukan tanpa dasar. Merujuk data BPS 2024, konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia mengalami peningkatan 4,6% dibanding tahun sebelumnya. Namun, distribusi protein hewani masih belum merata, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Dalam konteks ini, Qurban menjadi solusi tepat untuk pemenuhan gizi masyarakat rentan.
Di sisi lain, pendekatan Qurban Kemasan yang diadopsi Lazismu terbukti efektif. Menurut riset dari Dompet Dhuafa Institute (2023), daging olahan seperti RendangMu dan KornetMu:
- Memiliki daya simpan yang lama ,tanpa bahan pengawet kimia,
- Bisa menjangkau 3 kali lebih banyak penerima manfaat dibandingkan qurban segar biasa,
- Menekan biaya logistik hingga 40% lebih efisien.
Tak heran, kontribusi Lazismu Surabaya dalam program RendangMu juga berskala nasional hingga global. Dana sebesar Rp 336 juta ditransfer ke Lazismu Wilayah untuk pengolahan dan distribusi RendangMu ke berbagai titik rawan pangan, termasuk ke masyarakat Palestina.
PCM-PCM Muhammadiyah di Surabaya juga berperan signifikan dalam perolehan qurban ini. PCM Kenjeran menjadi kontributor tertinggi dengan total Rp 471 juta, disusul PCM Ngagel (Rp 235 juta) dan PCM Rungkut (Rp 232 juta).
Tabel Ringkasan Data Qurban Lazismu Surabaya 1446H / 2025M
Kategori | Nominal (Rp) | Keterangan |
Total Dana Qurban | 2.484.125.000 | Termasuk kemasan dan konvensional |
Qurban Konvensional | 2.120.625.000 | Disembelih di RPH Surabaya |
Qurban Kemasan | 363.500.000 | RendangMu, KornetMu, BaksoMu |
Transfer ke Lazismu Wilayah | 373.000.000 | Untuk pengolahan RendangMu dan distribusi global |
Pengeluaran Operasional | 21.397.500 | Dari anggaran Rp 25.114.000 (Efisiensi 85,2%) |
Jumlah Sapi Dipotong (RPH) | 5 ekor | Termasuk qurban patungan |
Jumlah Kantong Daging Didistribusi | ± 1.388 kantong | Meliputi daging, tulang, jeroan, dll |
Kontribusi Tertinggi PCM | PCM Kenjeran: Rp 471 juta | PCM Ngagel dan Rungkut menyusul di posisi atas |
Penutup:
Melalui strategi kombinasi antara penyembelihan langsung dan pengolahan modern, Lazismu Surabaya menunjukkan bahwa ibadah qurban tidak hanya menyentuh sisi spiritual, tapi juga menjawab kebutuhan pangan dan pemerataan ekonomi umat. Dari Surabaya, berkah qurban mengalir ke penjuru negeri—bahkan hingga Palestina. (Ysf)