Lazismusurabaya.org — Suasana penuh kekhidmatan mewarnai aula Pusdam PDM Surabaya, Jl. Wuni No. 9, pada Sabtu (20/6/2025) pagi. Puluhan perwakilan masjid Muhammadiyah dari berbagai penjuru Surabaya berkumpul dalam agenda pentasharufan Bantuan Operasional Masjid yang diselenggarakan Lazismu Surabaya. Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 09.00 hingga 11.00 WIB, menjadi simbol nyata perhatian dan komitmen Lazismu terhadap keberlangsungan dakwah dan kemakmuran masjid.
Ketua Lazismu Surabaya, Faisal Haqqi, S.E., dalam sambutannya menegaskan bahwa bantuan operasional ini bukan hanya sebatas angka, tetapi merupakan bentuk keberpihakan terhadap pusat peradaban umat. “Masjid adalah jantung dakwah Muhammadiyah. Kami ingin memastikan masjid tetap hidup, aktif, dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah,” ungkapnya. Ia menambahkan, Lazismu hadir sebagai fasilitator kebaikan yang menghubungkan amanah muzaki dengan kebutuhan strategis umat.
Senada dengan itu, Sekretaris Lazismu Surabaya, Achmad Rosyidi, S.H.I., menjelaskan bahwa pentasharufan ini dilandasi oleh pemetaan kebutuhan masjid secara aktual dan partisipatif. “Kami tidak ingin menyalurkan bantuan secara seremonial. Setiap rupiah dari dana umat ini dikaji dengan pendekatan maslahat dan efektivitas. Inilah bagian dari prinsip transparansi dan akuntabilitas yang selalu kami jaga,” ujarnya. Ia juga berharap agar pengurus masjid makin proaktif berinovasi dalam mengembangkan fungsi sosial dan spiritual masjid.
Berdasarkan data Bimas Islam Kemenag RI (2024), lebih dari 80% masjid di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam hal pembiayaan rutin dan pemberdayaan jamaah. Dalam konteks inilah, kehadiran Lazismu dengan program bantuan operasional menjadi sangat relevan dan solutif. Melalui sinergi yang erat dengan PDM Surabaya dan takmir masjid, langkah ini menjadi fondasi kuat untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan pelayanan sosial umat. (Ysf)